Kabut Asap…Oh Kabut Asap…

Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau

kabut-asapBeberapa hari belakangan ini sekitar hampir lebih dari 2 minggu, kondisi cuaca di sekitar Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau diselimuti Asap tebal. Asap ini merupakan hasil dari pembakaran lahan/hutan yang ada disekitar Propinsi Riau, ataupun dari luar propinsi Riau. Dari tahun ke tahun keadaan ini terus berlangsung, seakan akan terjadinya pembiaran oleh pemerintah daerah ataupun dari pusat.

Kondisi cuaca atau kabut asap ini, mungkin yang terparah dalam beberapa tahun belakangan ini, dilihat dari kepekatan asap atau tingkat toleransi kelayakan udara dan juga masa terjadinya kepungan asap ini lebih lama waktunya. Saya pribadi pada tahun 2003 telah masuk kota Pekanbaru atau Pangkalan Kerinci, Pelalawan Riau atau lebih kurang 12 tahun yang lalu hal ini sudah terjadi sebelumnya & sekarang pada tahun 2015 saya kembali kekota ini karena dinas/tugas namun keadaannya masih terjadi dan malah semakin memburuk. Disini dapat dilihat adanya larangan, hukuman atau undang-undang yang mengatur tersangka dalam pembakaran hutan ternyata tidak mampu untuk mencegah kerusakan hutan yang diakibatkan pembakaran lahan yang mengakibatkan timbulnya cuaca extrim ini yaitu munculnya kabut asap yang sangat menganggu aktivitas masyarakat dan juga kesehatan manusia pada umumnya.

Beberapa sekolah, khususnya untuk tingkat SD, SMP sudah banyak yang diliburkan dan telah berjalan hampir 2 minggu, juga banyaknya atau meningkatnya penderita ISPA (Inspeksi Saluran Pernafasan Atas) dari berbagai lapisan masyarakat. Khususnya untuk anak-anak & lansia hal ini dapat dengan cepat sekali menderita penyakit ISPA tersebut. Sesak nafas, mual-mual, pusing dan mata yang perih kebanyakan penyakit yang banyak ditimbulkan oleh kabut asap ini. Pemerintah daerah juga sudah berupaya untuk memadamkan kebakaran lahan/hutan tersebut dengan segala cara, namun lahan yang dipadamkan dengan luasnya lahan/hutan yang terbakar atau dibakar tersebut tidak sebanding dengan banyaknya luas hutan yang dibakar daripada luas hutan yang dipadamkan. Termasuk didalamnya hutan yang didalamnya ada lahan gambut/rawa-rawa, dimana untuk penyemprotan/pemadamannya tidak cukup lapisan atasnya saja, namun harus disemprot sampai kedalam lahan gambut tersebut sampai beberapa meter kedalam tanah, karena asap yang ditimbulkan oleh lahan gambut tersebut tidak dapat langsung hilang namun membutuhkan waktu yang cukup lama sampai asapnya hilang sama sekali.

Sekarang keadaannya “nasi telah menjadi bubur”, keadaan sudah terjadi tinggal pemerintah dan masyarakat luas bekerja sama untuk menanggulangi/mencegah kebakaran laha/hutan dikemudian hari. Pencegahan lebih baik daripada mengobati adalah kata-kata yang harus semua pihak pahami. Lebih baik kita semua masyarakat mencegah untuk tidak terjadinya kebakaran lahan ini, daripada kita dengan susah payah memadamkan lahan/hutan terbakar tersebut. Tinggal kesadaran dari masyarakat atau perusahaan/pemilik hak untuk mengelolah hutan agar tidak melakukan pembakaran lahan hutan untuk membuka lahan usahanya. Pembakaran lahan adalah cara termurah yang dpt dilakukan untuk membuka hutan, namun dampak negatif yang ditimbulkannya sangatlah besar, dari kesehatan individu-individu, anak-anak kita yang tidak dapat bersekolah, terganggunya aktivitas yang menurunkan produktivitas, citra nama baik negara yang ditimbulkan kabut asap  tersebut bagi negara tetangga, dan banyak hal lainnya yang negatif yangmenimbulkan dampak kerugian bagi semua sendi kehidupan kita semua.

Bertindak yang tegas dan mentaati aturan perundangan yang mengatur penggunaan lahan, merupakan tugas pemerintah saat ini untuk mencegah terjadinya kabut asap “Bencana Tahunan” ini dan juga masyarakat pada umumnya khususnya pemilik hak penggunaan lahan untuk mentaati dari aturan tersebut.

Sekarang masyarakat tinggal menikmati/menghirup udara yang tercemar & tidak layak dikonsumsi tersebut serta berusaha untuk tidak sakit yang lebih parah dan hanya bisa pasrah menikmati keadaan ini. Ya Allah SWT….berikanlah kami hujan yang dapat menghapus derita asap ini, berikanlah kami pemimpin-pemimpin  yang dapat bertindak tegas dalam menegakkan atauran yang ada di bumi Indonesia tercinta ini, berikanlah kami rakyat indonesia kekuatan & kesehatan untuk menghadapai keadaan kabut asap ini, berikanlah kami lindungan-Mu dari bencana yang lebih besar. Ya Allah ya Tuhan kami….semoga keadaan kami & keluarga kami lebih baik lagi dimasa depannya. Amin Ya Rabbal allamin.

Semoga tulisan/coretan/unek-unek ini dapat membantu keluar sesak didalam dada ini dan juga keluarnya nafas yang plong akibat dari keadaan ini. Semoga….

 

Wassallam,

16 September 2015,

JDF

 

 

Tentang julidf

Saya adalah seorang karyawan swasta yang pekerja keras, dan telah menikah serta mempunyai dua orang putra berusia 15 & 2,5 tahun.
Pos ini dipublikasikan di Artikel, Catatan Harian, Kabar Indonesia, Kesehatan, Sekilas Info, Selayang Pandang, Umum. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar